Etikette

Woensdag 01 Mei 2013

Buruh Tani Tuntut Upah Layak





Mereka menyatakan sikap menolak keras rencana kenaikan BBM sebagai upaya pemerintah makin memiskinkan masyarakat golongan menengah ke bawah, terutama kaum buruh, petani, dan mahasiswa. Jenderal Sekber Perjuangan Rakyat Sulsel, Ismar Hamid menyatakan dari kajian mereka, tidak ada alasan apapun yang membenarkan pemerintah menaikkan harga BBM yang sudah menjadi tumpuan penunjang aktivitas mereka.

"Kami juga menuntut pemerintah menaikkan upah buruh sesuai ukuran standar dan menghapus sistem kerja outsourching di tanah air," kata Ismar di Gedung DPRD Sulsel, Rabu 1 Mei. Berbagai perwakilan mahasiswa yang ikut bergabung juga menyuarakan tuntutannya mencabut UU Pendidikan Tinggi dan revisi UU Sisdiknas No 20 tahun 2003. Mereka menampilkan teaterikal penggambaran kondisi masyarakat miskin yang makin tercekik dengan tingginya biaya hidup saat ini.

Dua legislator Sulsel yang menerima mereka, Amir Anas dan Devi menyatakan siap memperjuangkan semua tuntutan pengunjuk rasa. Terkait perjuangan upah layak dan sistem 8 jam kerja bagi parah buruh agar segera diberlakukan di Sulsel, menurutnya harus dikoordinasikan dengan dinas dan stakeholder terkait lainnya. Karenanya dewan menyatakan siap berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memenuhi tuntutan para buruh tersebut.

"Pada prinsipnya kami mendukung semua hal yang disampaikan pengunjuk rasa," kata Amir Anas dalam orasinya di tengah-tengah buruh.fajar.com

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking